Berdasarkan Cyclus Theory Bentuk Pemerintahan Setelah Demokrasi

Polybios  naik daun  dengan teorinya nan  disebutCyclus Theory, yang  sepantasnya adalah peluasan makin lanjut dari tanzil Aristoteles dengan sedikit perubahan, yaitu mengganti bentuk pemerintahan Politea dengan demokrasi.

Adalah : pemerintahan oleh satu orang (seorang raja) guna arti seluruh rakyat. Cita-cita akan keseimbangan dan kesusilaan telah menyebabkan orang pada mulanya lalu menghargai rangka monarki. N domestik monarki, pengaruh Negara dipegang maka dari itu satu makhluk individual nan berkuasa, berbakat dan mempunyai sifat-adat yang lebih menjuarai . Contoh yang sudah terjadi Indonesia yang berpegangan pada bentuk negara Monarki adalah pada zaman kerajaan, sebagaimana zaman kerajaan Majapahit.

Lama kelamaan keturunan raja itu tidak lagi menjalankan rezim buat kelebihan umum, melainkan saja bikin kepentingan pribadi, mulai memerintah dengan tiranis, kepentingannya tidak mendapatkan perhatian sebabat sekali. Maka menjadi pemerintahan idiosinkratis yang sifatnya jelek. Terbentuklah bentuk Negara Tirani.

Merupakan             : pemerintahan oleh suatu orang cak bagi kepentingannya sendiri dan bersifat sewenang-wenang . Contoh nan sudah terjadi di Indonesia nan berpegangan lega sistem pemerintahan Tirani adalah pada masa deklinasi kerajaan Majapahit setelah kekuasaan Hayam Wuruk, dimana kemunduran tersebut diakibatkan karena penguasaan tahta kekuasaan bakal kepentingan pribadi, enggak untuk rakyat. maka munculah beberapa basyar yang jantan dan n kepunyaan rasam-resan baik kaum akademikus. Sehabis pengaruh beralih di tangan mereka. Mereka menjalankan pemerintahan dengan terlampau memperhatikan kemujaraban umum, ini menyebabkan bentuk negara berubah dari tirani menjadi aristokrasi.

Adalah : pemerintahan oleh sekelompok anak adam adalah para cendekiwan faedah faedah seluruh rakyat. Ideal nan sudah terjadi di Indonesia yang berpegangan puas sistem pemerintahan Kepriyayian yaitu pada masa kolonialisme Jepang.

pada awalnya baik-baik belaka, tapi lama-kelamaan, bisa jadi karena keturunan mereka yang kemudian memegang rezim itu tidak lagi menjalankan rezim yang berkeadilan dan buat kepentingan rakyat. Semata-mata yang diperhatikan adalah guna pribadi. Maka pemerintahan itu dipegang makanya beberapa orang yang sifat pemerintahannya suntuk buruk , ini menyebabkan rancangan negara yang berubah dari tulang beragangan aristokrasi menjadi oligarki.

Merupakan : tadbir oleh keropok orang guna kepentingan kelompoknya seorang. Arketipe kasus yang sudah terjadi Indonesia yaitu pada periode pemerintahan Soeharto. Pada masa kepemimpinan Soeharto, Indonesia mengalami beragam kemenangan di berbagi latar, khususnya ekonomi. Tetapi seiring berjalannya tahun, perekonomian Indonesia semakin terpuruk. Soeharto berburu keuntungan dari firma yang ia jabat, dan ia mengharapkan tidak cak semau yang dapat menyaingi substansi dan kejayaannya selain keluarganya seorang. Hal ini menimbulkan kontra bikin masyarakat yang miskin. Dimana nan miskin akan semakin menderita, dan nan kreatif semakin berwajib.Akhirnya rakyat memberontak dan munculah Negara dimana pemerintahannya dijalankan oleh rakyat yang tujuannya lakukan kepentingan rakyat, maka terbentuklah Negara Demokrasi.

Adalah : rezim dari orang-sosok (rakyat) yang enggak adv pernah sama sekali tentang tanya-tanya pemerintahan. Contoh kasus yang sudah terjadi di Indonesia pada system rezim Kerakyatan yaitu kerakyatan nan mutakadim melangkaui batas, dimana rakyat mengarah enggak memiliki etika dalam menyuarakan pendapatnya, seperti demonstrasi masal mahasiswa lakukan menurunkan pemerintah SBY-Boediono. Pada awalnya pemerintahan yang dilaksanakan oleh rakyat memang baik, karena dahulu mengamati kemujaraban rakyat, dan lalu menghargai persamaan serta kebebasan. Doang kemudian lama-kelamaan, kedaulatan itu enggak dihargai karena menganggap bahwa kebebasan itu merupakan suatu hal yang biasa, malahan mereka cak hendak objektif sama sekali dari peraturan-statuta yang suka-suka. Risikonya dahulu timbul kekacauan, keburukan, korupsi marajela dimana-mana, sehingga peraturan hukum tidak menjadi kekuatan nan mengikat, bahkan mereka bebas melakukan sesuka hatinya, masing-masing orang cak hendak mengeset dan memerintah. Maka bentuklah Negara yang kerakyatan tadi menjadi okhlokrasi.

Adalah : pemerintahan sesuka lever/otoriter makanya sosok-makhluk (rakyat) nan tidak tahu sama sekali tentang pemerintahan dan mementingkan kepentingan golongannya saja. Karena adanya kekusutan yang ada, manipulasi merajalela, dll maka munculah seseorang bertangan metal untuk memimpin Negara tersebut. Oleh karena itu, lembaga Negara sekali lagi kembali ke monarki.

Kelemahan Teori Polybius

Kelemahan dari teori Polybius adalah sifatnya nan deterministik; artinya, persilihan gambar rezim akan menirukan siklus nan berturutan mulai sejak pemerintahan koteng nan baik, kemudian digantikan oleh rezim koteng nan buruk, kemudian diganti pemerintahan sekelompok orang yang baik, dan selanjutnya. Padahal, dalam praktik bisa saja tadbir tirani ditumbangkan maka itu rakyat, yang kemudian membangun pemerintahan demokrasi. Jadi, peralihan rezim tirani mengarah demokrasi tidak perlu melewati rezim aristokrasi dan oligarki terlebih dahulu. Internal album banyak contoh pemerintahan tirani dijatuhkan oleh penguasa enggak yang kemudian menjadi raja / monarki yang baik. Kaprikornus, pertukaran tirani menjadi monarki tidak harus melalui sagur pemerintahan mahardika, oligarki, kerakyatan, dan okhlokrasi.


Berdasarkan Cyclus Theory Bentuk Pemerintahan Setelah Demokrasi,

Source: http://liaos17.blogspot.com/2016/11/teori-siklus-polybius-polybios-teorinya.html

Posted by: randlaysence1944.blogspot.com

0 Response to "Berdasarkan Cyclus Theory Bentuk Pemerintahan Setelah Demokrasi"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel